HIBRIDISASI SP
Dalam hibridisasi sp, orbital 2s digabung dengan salah satu orbital 2p (misalnya 2px) untuk
memberikan energi dua orbital hibrida sp yang sama. Hal ini membuat dua orbital 2p terpengaruh (2py dan 2pz) dengan energi sedikit lebih tinggi dari orbital hibridisasi
memberikan energi dua orbital hibrida sp yang sama. Hal ini membuat dua orbital 2p terpengaruh (2py dan 2pz) dengan energi sedikit lebih tinggi dari orbital hibridisasi
HIBRIDISASI SP2
Dalam hibridisasi sp2, orbital s digabung dengan dua orbital 2p (misalnya 2px dan 2pz) untuk memberikan tiga energi orbital
hibridisasi sp2 yang sama. Orbital 2py
tersisa tidak terpengaruh. Energi dari setiap orbital hibridisasi lebih besar
dari orbital s awal tetapi kurang dari orbital p awal. Yang tersisa orbital 2p (dalam hal ini orbital 2py) tetap pada tingkat energi
semula
HIBRIDISASI SP3
Dalam hibridisasi sp3, orbital 2s digabung dengan
ketiga orbital 2p untuk memberikan empat set orbital hibrida sp3.
(Jumlah orbital hibrida harus sama dengan jumlah orbital awal atom yang
digunakan untuk penggabungan.) Orbital hibrida masing-masing akan memiliki
energi yang sama tetapi akan berbeda dengan energi dari orbital atom awalnya.
Perbedaan energi akan mencerminkan pencampuran masing orbital atom. Energi dari
setiap orbital hibrida lebih besar dari orbital awalnya tetapi kurang dari
orbital p awal
contoh pada atom nitrogen dan oksigen:
HIBRIDISASI NITROGEN (7N)
1) hibridisasi bentuk SP
2P3 : ↑ ↑ ↑ 2P3 : ↑ ↑2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2 : ↑↓ ↑1S2 : ↑↓ 1S2:↑↓
Hibridisasi SP : ↑↓ ↑
2) hibridisasi bentuk SP2
2P3 : ↑
↑ ↑ 2P3
: ↑
2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2
: ↑↓ ↑ ↑
1S2 : ↑↓ 1S2: ↑↓
Hibridisasi SP2 : ↑↓ ↑ ↑
3) hibridisasi bentuk SP3
2P3 : ↑
↑ ↑ 2P3
: ↑ ↑ ↑ ↑↓
2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2
:
1S2 : ↑↓ 1S2: ↑↓
Hibridisasi SP3 : ↑↓ ↑ ↑ ↑
Hibridisasi SP3 : ↑↓ ↑ ↑ ↑
HIBRIDISASI OKSIGEN (8O)
1) hibridisasi bentuk SP
2P4 : ↑↓
↑ ↑ 2P4
: ↑↓ ↑
2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2
: ↑↓ ↑
1S2 : ↑↓ 1S2: ↑↓
Hibridisasi SP : ↑↓ ↑
Hibridisasi SP : ↑↓ ↑
2) hibridisasi bentuk SP2
2P4 : ↑↓ ↑ ↑ 2P4 : ↑↓
2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2
: ↑↓ ↑ ↑
1S2 : ↑↓ 1S2: ↑↓
Hibridisasi SP2 : ↑↓ ↑ ↑
3) hibridisasi bentuk SP3
2P4 : ↑↓
↑ ↑ 2P4 : ↑↓ ↑ ↑
↑↓
2S2 : ↑↓ hibridisasi 2S2 :
1S2 : ↑↓ 1S2:
↑↓
Hibridisasi SP3 : ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
Hibridisasi SP3 : ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
selain itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Assalamualaikum.wr.wb
BalasHapusSaya wahyu hidayani
Setelah saya membaca blog anda
diatas? Sanya ingin bertanya.
Apa perbedaan hibrida sp3, sp2, dan sp?
Waalaikumsalam wr wb . . .
BalasHapusBaiklah nama saya Yamin, saya akan membantu menjawab pertanyaan dari Yani. Menurut saya,Dalam hibridisasi sp, orbital 2s digabung dengan salah satu orbital 2p (misalnya 2px) untuk
memberikan energi dua orbital hibrida sp yang sama. Dan jika dalam hibridisasi sp²,orbital s digabung dengan dua orbital 2p (misalnya 2px dan 2pz) untuk memberikan tiga energi orbital hibridisasi sp² yang sama. Sedangkan dalam hibridisasi sp³, orbital 2s digabung dengan ketiga orbital 2p untuk memberikan empat set orbital hibrida sp3.
Terima kasih . . .
selamat Sore. Pertanyaan yang baik Saudari Wahyuni Hidayani. Saya Rostalinda ingin menambahkan jawaban. untuk melihat perbedaanya, saya mengambil contoh dari unsur Nitrogen. Nitrogen memiliki tiga elektron tak berpasangan pada orbital hibrid sp3, ketika satu elektron dalam orbital hibrida tersebut tereksitasi ke orbital p maka terbentuk hibrida baru, yaitu sp2. Elektron pada orbital p digunakan untuk membentuk ikatan pi. Jadi, atom nitrogen yang terhibridisasi sp2 memiliki satu ikatan pi yang digunakan untuk membentuk ikatan rangkap dua, mirip dengan molekul etena.Apabila elektron yang tereksitasi ke orbital p ada dua maka nitrogen memiliki kemampuan membentuk dua ikatan pi atau satu ikatan rangkap tiga (hibridisasi sp).Terimakasih:)
BalasHapusterim kasih atas bantuan menjawabnya saudara Yamin dan sudari Rostalinda. saya akan menyimpulkan kembali dari jawaban yang sudah diberikan;
BalasHapusHibridisasi sp
Model hibrisasi sp dapat digunakan untuk menggambarkan ikatan sigma pada molekul linear seperti BeCl2. Panjang ikatan antara Be-Cl dengan Be-Cl lainnya adalah sama. Konfigurasi elektron pada keadaan dasar dari Be adalah 1s2 2s2 dan pada kulit terluar mengandung orbital atom 2s dan 3 orbital atom 2p. Dalam ikatan Be-Cl diramalkan linear oleh Valence Shell Electron Pair Repultion (VSEPR).
sp2
5B : 1s2 2s2 2px1 hibridisai 1s2 2s1 2px1 2py1
(Ada 3 orbital yang punya 1 elektron)
Untuk mencapai keadaan energi paling rendah, ketiga orbital mengambil arah baru sehingga orbital yang satu dipisahkan sejauh mungkin dari yang lain untuk membentuk orbital hibrida sp2. Model hibridisasi sp2 bisa digunakan untuk menggambarkan ikatan σ pada molekul trigonal planar seperti BF3
Orbital hibrida sp2boron saling overlap dengan orbital 2p fluor. Molekul BF3 adalah datar dan semua sudut FBF adalah 1200.Dan jika dalam hibridisasi sp²,orbital s digabung dengan dua orbital 2p (misalnya 2px dan 2pz) untuk memberikan tiga energi orbital hibridisasi sp² yang sama. Sedangkan dalam hibridisasi sp³, orbital 2s digabung dengan ketiga orbital 2p untuk memberikan empat set orbital hibrida sp3.
Untuk mencapai keadaan energi paling rendah, keempat orbital mengambil arah baru sehingga orbital yang satu dipisahkan sejauh mungkin dari yang lain membentuk orbital hibrida sp3. Bila berikatan dengan atom H akan membentuk CH4 yang molekulnya berbentuk tetra hedral.Pembentukan 4 ikatan antara orbital hibrida sp3 karbon dan orbital 1s hidrogen dalam CH4